 |
| KH. Ma'ruf Amin (Twitter/KH.Ma'ruf Amin) |
"Kita beribadah di rumah, belajar di rumah dan kerja dari rumah serta sabar untuk menahan diri. Insya Allah pahalanya lebih besar karena banyak yang harus dihindari dibanding Ramadan sebelumnya," cuit KH Ma'ruf Amin, 26 April 2020.
Ini sekaligus cuitan pertamanya sejak puasa ramadhan berjalan. Dalam cuitan Wapres ini tentunta tak lepas dari konteks pandemi COVID-19. Ajakan wfh (work from home); kerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah dari rumah selaras dengan himbauan Presiden Jokowi.
Sayang pemandangan mulia ini tidak banyak respons atau komentar warganet alias sepi. Pada cuitan wapres ini, hingga tanggal 27 April 200, pukul 07.30, yang memberikan komentar 1 warganet. Begini komentarnya dari Ahtinariyanto.
"Menurut saya daya beli umukm di level memprihatinkan...Maka psbb harus di evaluasi sampai di tingkat desa dan RT...kalau tanpa evaluasi sampai 6 kedpn.Maka akan berpengaruh besar......KEUWANGAN perbankan disektor umukm," cuit pemilik akun Ahtinariyanto @Ahtinariyanto1.
Selain Ahtanariyanto itu tak ada ada lagi warganet yang memberikan komentar. Cuitan Wapres hanya mendatangkan 1 komentar, 2 retweets, 8 likes. Ternyata bukan baru kali ini saja, sebelum-sebelumnya cuitan Wapres juga sepi komentar. Mungkin warganetnya juga sedang puasa.