 |
| Ilustrasi Jerinx (sumber/Twitter/DsSupriyady) |
humorberita.com - Jerinx mulai dikenal sebagai aktivis ketimbang keartisannya saat ini. Selama corona melanda dunia dan Indonesia, Jerinx aktif menyuarakan soal teori konspirasi corona.
Jerinx berpendapat adanya corona merupakan konspirasi sekolompok elit dunia untuk kepentingan bisnis mereka. Atas dasar itu, Jerinx menolak kebijakan protokol kesehatan di Tanah Air.
Menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan, hindari kerumunan tak terlalu penting bagi Jerinx. Bahkan ia berdemo di jalanan menyuarakan perlawanan atas kebijakan rapid test di Bali.
Suara Jerinx terlihat berlawanan dengan kebijakan pemerintah dalam menangani masalah pandemi COVID-19. Ia seolah-olah menjadi oposisi terhadap kebijakan pemerintah.
Tak hanya itu, ia juga menyindir sejumlah artis atau publik figure yang berdiam diri di rumah. Artis yang asyik tinggal di rumah, bagian dari kebijakan work from home, hanya mementingkan diri mereka sendiri karena punya uang.
Sementara rakyat kecil, menurut Jerinx harus keluar rumah meskipun harus melawan kebijakan pemerintah. Mereka keluar untuk mencari duit demi kehidupan rumah tangga mereka.
Suara Jerinx ini tak sendirian. Setidaknya, ia didukung oleh kelompok milenial yang ingin kebebasan. Suara Jerinx kemudian dijadikan legitimasi bagi kelompok anak-anak remaja yang bosan di rumah.
Mereka pun mengidolakan Jerinx sebagai alasan untuk hidup tidak pakai masker, berkumupul di kerumunan dan yang utama berpendapat bahwa corona adalah hasil konspirasi dunia. Karena ia konspirasi, maka harus ditolak.
Puncaknya, penabuh dram grup band Superman Is Dead ini menyebut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merupakan bagian dari konspirasi dunia. IDI Kacung WHO. Kritik inilah yang membuat Jerinx tersangka dan ditahan Polisi. Jerinx dituduhkan dengan pasal pencemaran nama baik.
Atas penahanan Jerinx ini banyak suara bertebaran di media sosial. Pro kontra. Ada yang mendukung dan juga ada yang menentangnya. Bagi yang menentangnya terbagi dua kelompok.
Kelompok pertama adalah penggemar Jerinx sebagai idola. Kelompok kedua adalah mereka yang menentang polisi yang dengan mudah mengenakan pasal karet. Ini dianggap mengganggu alam demokrasi.
Sementara bagi mereka yang mendukung penahanan Jerinx, ya sekelompok masyarakat lain yang pernah bersentuhan langsung maupun tidak dengan Jerinx. Mereka menganggap Jerinx kena batunya.
Jejak digital Jerinx terlihat banyak menuai kontroversi dengan artis, publik figure dan masyarakat di media sosial. Dari omongan kasar hingga pamer pengetahuan.
Selain itu, tentunya pemerintah berkepentingan dalam kasus Jerinx ini. Tugas pemerintah untuk mengedukasi soal protokol kesehatan akan lebih tenang dengan tidak ada suara opoisi lagi seperti yang disampaikan oleh Jerinx.
Kondisi ini disadari oleh istri Jerinx, Nora Alexandra. Ia memaklumi banyak pihak di luar sana yang tidak menyukai suaminya. "Yang membenci suami saya silakan tertawa, saya lebih tahu dia daripada kalian," tutur Nora di akun Instagramnya @ncdpapl, 13 Agustus 2020.