Hindari Tudingan Mesum, Pria Ini Tinggal di Tanah Suci


 


Usiaku sudah 53 tahun. Aku kini tinggal di Tanah Suci, Arab Saudi. Aku sengaja meninggalkan kampung halamanku dan memilih negeri para nabi. Aku di sini bisa lebih tenang beribadah dan beribadah.

Aku memang tak segarang dulu lagi dengan berteriak di jalanan. Membakar umat untuk menentang kemungkaran, kemaksiatan, dan kedzaliman yang terjadi di sekitar kita. Kadang, aku memimpin langsung aksi demonstrasi ini.

Bahkan akibat keberanianku, aku bolak balik masuk penjara. Aku tidak takut dengan tahanan polisi demi membela kebenaran. Kayaknya lawan-lawanku mulai paham, bahwa aku tidak takut masuk penjara gara-gara aksi demoku.

Mereka pun membuat cara baru agar aku tidak lagi berdemo. Bukan ancaman penjara. Tapi tudingan bahwa aku telah melakukan chat mesum dengan seorang wanita.

Chat mesum dan foto mesum mereka unggah di website. Mereka kemudian menudingku aku telah melakukan perbuatan seronok yang tak pantas aku lakukan. 

Mereka ini berharap namaku rusak karena chat mesum ini. Aku pun ditetapkan sebagai tersangka. Aku melawan dengan pergi ke tanah suci. Aku minta periksa dulu pelaku pertama yang mengunggah chat mesum. Siapa orang pertama yang melakukan. Bukannya, aku sebagai korban tudingan chat mesum yang diperiksa.

Atas alasan itu pula, aku memilih tinggal di luar negeri. Tampaknya mereka sampai saat ini tak kunjung meriksa penyebar chat mesum. Atas dasar itu pula, mereka tidak berani memanggil atau menjemput paksa aku pulang ke Indonesia.

Aku masih nunggu waktu yang tepat untuk kembali. Meski saya tinggal jauh dari tanah air, tapi aku tetap koordinasi dan komunikasi dengan umatku. Pesanku tetap sama, lawan kedzaliman, kemungkaran, dan kemaksiatan