Versi Muhammadiyah: 5 Fakta Hadis Sahih Hadapi Wabah Corona, No 3 Salat di Rumah

Untuk menyikapi wabah virus corona covid 19 merebak ke seluruh penjuru dunia, umat Islam perlu panduan hukum yang jelas. Organisasi Islam Muhammadiyah memberikan himbauan terkait masalah ini.

Melalui akun twitternya @muhammadiyah memposting, "Hadis yang Bisa Dijadikan Hujjah dalam Menghadapi Wabah Penyakit," cuitnya pada 19 Maret 2020.


Muhammadiyah memposting cuitan ini karena banyak umat Islam menggunakan hadis-hadis lemah saat menghadapi wabah corona ini. Agar terhindari dari kesalahan mengamalkan dalil, lebih baik menggunakan hadis sahih berikut.

1. Janganlah kamu masuk ke negeri terjangkit wabah dan jangan pula kamu lari daripadanya

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tha'un (wabah penyakit menular) adalah  suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya" (HR Bukhari dan Muslim)

2. Jangan campurkan yang sakit dan yang sehat

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah  yang sakit dicampurbaurkan dengan yang sehat." (HR Bukhari dan Muslim)


3. Anjuran Salat di rumah ketika hujan pada siang hari Jumat

Dari Abdullah bin Abbas dia mengatakan kepada muadzinnya ketika turun hujan (pada siang hari Jum'at), jika engkau telah mengucapkan "Asyhadu an laa ilaaha illallaah, asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, " maka janganlah kamu mengucapkan "Hayya alash shalaah, " namun ucapkanlah shalluu fii buyuutikum (Shalatlah kalian di persinggahan kalian)." 

Abdullah bin Abbas berkata; "Ternyata orang-orang sepertinya tidak menyetujui hal ini, lalu ia berkata; "Apakah kalian merasa heran terhadap ini kesemua? Padahal yang demikian pernah dilakukan oleh orang yang lebih baik dariku (maksudnya Rasulullah saw). Shalat jum'at memang wajib, namun aku tidak suka jika harus membuat kalian keluar sehingga kalian berjalan di lumpur dan comberan."  (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Hindari perbuatan madharat 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh berbuat madharat dan hal yang menimbulkan madlarat." (HR Ibn Majah dan Ahmad ibn Hanbal)

5. Hendaklah Pemimpin bermusyawarah dan hindari tempat bahaya

Pada suatu ketika 'Umar bin Khathab pergi ke Syam. Setelah sampai di Saragh, pimpinan tentaranya di Syam datang menyambutnya. Antara lain terdapat Abu "Ubaidah bin Jarrah dan para sahabat yang lain. Mereka mengabarkan kepada 'Umar bahwa wabah penyakit sedang berjangkit di Syam. Umar kemudian bermusyawarah dengan para tokoh Muhajirin, Anshor dan pemimpin Quraish. Lalu 'Umar menyerukan kepada rombongannya; 'Besok pagi-pagi aku akan kembali pulang. Karena itu bersiap-siaplah kalian. (HR Bukhari dan  Muslim). (foto dari viva.co.id)