 |
| Aminuddin Ma'ruf, Stafsus Milenail Presiden (Foto/tvOneNews) |
Yang pertama Adamas Belva Syah Devara,CEO ruang guru. Perusahaannya ini terlibat dalam proyek pemerintah program pra kerja latihan secara online. Yang kedua Andi Taufan Garuda Putra, CEO Amarta. Surat berkop istana dipakai untuk kepentingan perusahaannya untuk bekerjasama dengan camat-camat di Indonesia.
Dari dua yang mundur, tinggal 5 lagi stafsus presiden dari kalangan milenial. Mereka adalah Ayu Kartika Dewi Gracia Billy Mambrasar Putri Indahsari Tanjung Angkie Yudistia, dan Aminuddin Ma’Ruf. Ternyata, di antara mereka yang dari kalangan aktivis anak muda malah sepi beraktivitas di media sosial.
Padahal aktif di media sosial adalah salah satu ciri khas anak milenial. Menggunakan media sosial; Twitter, YouTube, Instagram, adalah bagian efektif untuk mempercepat menyampaikan program-program presiden untuk kalangan milenial.
Misalnya stafsus Aminuddin Ma’Ruf. Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sedikit sekali bermain di media sosial. Di akun Instagram miliknya, terbaru ia memposting lomba esai untuk mahasiswa dan santri, 29 April 2020.
Postingan ini menyusul postingan Hari Kartini 21 April 2020. Sebelumnya, dengan waktu cukup jauh, pada tanggal 22 Januari 2020, mantan Tim Sukses Jokowi ini memposting kegiatan diskusi milenial.
Di akun di Twitternya sama saja. Inipun Aminuddin Ma'ruf me-retweeted
cuitan PMII UINSA @pmiiuinsby soal Infografis tentang Covid-19, pada 4 Maret 2020. Setelah itu tidak ada lagi. Begitu juga dengan website pribadinya, www.aminuddinmaruf.com.
Tampaknya aktivitas Aminudin Ma'ruf berbanding terbalik dengan bosnya, Presiden Jokowi. Presiden lebih aktif dan lebih milenial dalam menggunakan media sosial. Jokowi hampir setiap hari menggunakan akun Twitter-nya.