Ternyata, Inilah Sahabat Nabi yang Memandikan Jenazah Rasulullah

Ilustrasi Masjid Nabawi (Pixabay)

HUMOR - Kisah wafatnya Nabi Muhammad SAW penuh cerita. Rasulullah wafat pada hari Selasa, 12 Rabiul Awal 11 H. Wafatnya rasul menandai berakhirnya perjuangan nabi dalam menyampaikan ajaran Islam.

Ajaran Islam telah sempurna beliau sampaikan ke pada umatnya pada waktu itu. Dakwah dan tugas mulianya  sudah selesai, Allah pun memanggilnya. Namun, kisah wafatnya rasul tetap menjadi perhatian keluarga, sahabat, dan umat Islam waktu itu.

Bahkan hingga saat ini, kisah wafatnya rasul masih tetap menarik perhatian. Karena dari sanalah mulai babak baru umat Islam berkembang tanpa Nabi Muhammad SAW. Bahkan saat wafat, sudah mulai terjadi perbedaan pendapat antara memilih pemimpin (khilafah) baru atau mengurus dan menguburkan jenazah nabi.

Nabi Muhammad SAW, dilansir dari Sejarah Hidup Muhammad karya Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury, wafat pada usia 63 tahun lebih 4 hari,tepatnya 12 Rabiul Awal 11 H.

Rasul wafat Senin pagi jelang waktu dhuha mulai memanas. Jasad beliau masih terbujur di tempat tidur dengan ditutupi kain hitam. Suasana duka. Pintu rumah ditutup oleh keluarga nabi.

Pada hari Selasa, jenazah rasul dimandikan. Keluarga dan sahabat yang memandikan adalah;

1. Al-Abas
2. Ali bin Abu Thalib  (Keponakan sekaligus Menantu)
3. Al-Fadlal (Putra Al-Abas)
4. Qatsam (Putra Al-Abas)
5. Syaqran (Mantan budak rasul)
6. Usamah bin Zaid  (Panglima Perang)
7. Aus bin Khauli

Tugas mereka mengurus jenazah rasul dalam hal memangku jenazah, mengguyurkan air, memberbersihkan jasad nabi, dan mengkafani jenazah rasul dengan tiga lembar kain putih dari bahan katun. 

Setelah itu, keluarga dan sahabat bergiliran melaksanakan salat jenazah untuk nabi. Selasa malam, jenazah rasul dimakamkan di tempat tinggalnya, Madinah, 13 Rabiul Awal 11 H.